Maskapai nasional Indonesia, Garuda Indonesia, telah memperkenalkan pemilihan kursi tarif bagi penumpang mulai Sabtu, 26 Oktober. Hal ini memungkinkan mereka untuk memilih kursi dengan ruang kaki ekstra setelah mengeluarkan tiket.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan Skema yang baru diluncurkan ini merupakan bagian dari inisiatif untuk memberikan pilihan yang lebih fleksibel kepada penumpang dalam memilih kursi pilihan mereka pada awal proses pemesanan.
“Skema ‘Pemilihan Kursi’ dijadwalkan dimulai pada 26 Oktober 2024Dan kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan kepatuhan terhadap norma operasional dan keselamatan,” kata Setiaputra dalam siaran pers resmi, Sabtu.
Melalui inisiatif ini, lanjut Chetiaputra, pengguna jasa maskapai—khususnya pemegang tiket Eco Promo dan Eco Affordable—akan dapat memilih kursi sesuai pilihannya. Pemegang tiket Eco Promo juga dapat memilih kursi standar dengan biaya tambahan mulai dari Rp85.000, dengan kursi extra legroom mulai dari Rp199.000.
“Menanggapi semakin beragamnya preferensi pengalaman penerbangan, kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah pada layanan kami, memberikan keleluasaan kepada penumpang untuk memilih kursi pilihan mereka di awal proses check-in,” jelas Chethiaputra.
Kebijakan pemilihan kursi yang baru memiliki aturan sebagai berikut:
1. Kursi dengan ruang kaki ekstra termasuk kursi baris 21 dan pintu darurat akan dikenakan biaya tambahan untuk pemesanan online dan offline.
2. Kursi standar dikenakan biaya tambahan bila dipilih secara online dan offline.
3. Penumpang dapat memilih kursi dengan ruang kaki tambahan atau kursi standar sesuai preferensinya dengan pembayaran yang sesuai pada saat pemesanan.
4. Untuk seat 21, pilihan hanya tersedia pada seat di sisi kiri dan kanan pesawat B777 dan A330.
5. Untuk kursi pintu darurat, hanya tersedia kursi di bagian tengah pada pesawat B777 dan A330.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters