Dalam postingan di forum OnePlus belum lama ini, perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa Google Duo akan segera diintegrasikan langsung ke OxygenOS sebagai bagian dari pembaruan perangkat lunak yang akan datang di smartphone miliknya
Bejagadget.com – Dalam upaya untuk memberikan kemudahan pengguna dalam bertelekomunikasi, OnePlus telah mengumumkan bahwa mereka akan segera menjadikan Google Duo sebagai aplikasi panggilan video bawaan pada jajaran ponsel pintarnya.
Dalam postingan di forum OnePlus belum lama ini, perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa Google Duo akan segera terintegrasi langsung ke OxygenOS sebagai bagian dari pembaruan perangkat lunak yang akan datang.
Lebih lanjut, OnePlus menambahkan bahwa itu akan tersedia pertama kali di OnePlus 6T, OnePlus 6, OnePlus 5T, OnePlus 5, yang kemudian berlanjut pada perangkat OnePlus 3 dan OnePlus 3T sebagai bagian dari pembaruan Android Pie.
Meski perusahaan belum mengeluarkan jadwal pembaruan yang tepat, mereka mengungkapkan jika Google Duo yang terintegrasi saat ini sudah tersedia dalam Open Beta build dari perangkat OnePlus 6 dan OnePlus 6T.
Kehadiran Google Duo sebagai aplikasi bawaan, akan membuat pengguna untuk menggunakan aplikasi Google Duo lebih mudah daripada sebelumnya. Ketika fitur tersebut resmi hadir, pengguna dapat menggunakan Google Duo langsung dari log panggilan, kontak, dial pad, ataupun olah pesan.
Namun meski begitu, Pengguna juga masih akan terus memiliki akses ke opsi panggilan video operator tradisional. Dalam keterangannya, OnePlus mengatakan bahwa penggabungan fitur baru mampu memberikan meningkatkan utilitas panggilan video pengguna yang pada akhirnya memberikan pengalaman Android yang lebih baik, cepat dan lancar.
Kabar tentang rencana OnePlus untuk mengintegrasikan aplikasi Google Duo kembali menandakan jika perusahaan itu ingin membawa lebih banyak layanan Google ke OxygenOS miliknya. Sebelum Google Duo, mereka juga telah mengintegrasikan fungsionalitas Google Lens pada aplikasi kamera asli OnePlus.
Dengan Google Lens, pengguna dapat menggunakan kamera untuk memindai kode QR atau menggunakan alat pengenalan gambar untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang objek seperti buku, bangunan, dan karya seni, hanya dengan mengetuknya.
