Oktober 12, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Putin mengumumkan perubahan dalam doktrin nuklir Rusia

Putin mengumumkan perubahan dalam doktrin nuklir Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan ancamannya terhadap Barat pada hari Rabu, menyatakan bahwa Rusia harus dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang oleh negara yang didukung oleh kekuatan nuklir.

Meskipun ia tidak menyebutkan negara tertentu, pernyataannya menunjukkan bahwa dukungan Barat terhadap serangan konvensional Ukraina terhadap Rusia harus dianggap sebagai serangan gabungan, dan dalam keadaan tertentu mungkin memerlukan respons nuklir.

Pengumumannya bertepatan dengan kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Amerika Serikat minggu ini, di mana ia akan berbicara di Majelis Umum PBB dan bertemu dengan Presiden Biden pada hari Kamis. Zelensky telah berusaha keras untuk mendapatkan izin penggunaan senjata Barat untuk melancarkan serangan lebih jauh ke wilayah Rusia.

Berbicara dalam pertemuan dengan para pejabat seniornya di Kremlin, Putin mengumumkan usulan amandemen doktrin militer Rusia, dokumen politik yang mengatur penggunaan senjata nuklir.

“Diusulkan agar setiap agresi terhadap Rusia yang dilakukan oleh negara non-nuklir, namun dengan partisipasi atau dukungan dari negara nuklir, dianggap sebagai serangan bersama terhadap Federasi Rusia,” kata Putin.

Pemimpin Rusia tersebut mengatakan kebijakan ini perlu disesuaikan karena “kondisi militer dan politik berubah secara dinamis.”

“Kondisi peralihan Rusia ke penggunaan senjata nuklir juga ditentukan dengan jelas,” kata Putin, seraya menambahkan bahwa Moskow akan mempertimbangkan langkah tersebut jika mereka mengetahui dimulainya peluncuran rudal, pesawat terbang, atau drone yang intensif terhadap Rusia.

Rusia memandang serangan Kiev di wilayah Kursk sebagai operasi yang dilakukan dengan dukungan sekutu Baratnya. Putin telah berulang kali mengatakan bahwa dia melihat Ukraina sebagai wakil sekutu Baratnya yang tujuan utamanya adalah mengalahkan Rusia.