JAKARTA (Reuters) – Gubernur bank sentral Indonesia Perry Warjio pada hari Rabu menyerukan koordinasi yang lebih baik antara kebijakan fiskal dan moneter domestik di tengah persistennya risiko global dan lemahnya prospek ekonomi global.
Berbicara pada pertemuan tahunan para eksekutif keuangan dan pejabat pemerintah yang diselenggarakan oleh bank sentral, Vargeo mengatakan Indonesia harus berhati-hati karena pertumbuhan global melemah pada tahun 2024 sebelum membaik pada tahun depan.
“Geopolitik mempengaruhi geoekonomi. Akibatnya, prospek perekonomian global akan melemah pada tahun 2024 sebelum membaik pada tahun 2025,” ujarnya seraya menambahkan pertumbuhan global diperkirakan sebesar 2,8% pada tahun 2024 dan 3% pada tahun 2025.
“Integrasi fiskal-moneter yang lebih erat…harus diperkuat demi pemulihan dan pemulihan ekonomi (Indonesia),” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini diperkirakan akan melambat tahun ini, dengan menyusutnya ekspor di tengah turunnya harga komoditas dan lemahnya permintaan, meskipun pengeluaran untuk pemilu pada bulan Februari dapat meningkatkan permintaan dalam negeri.
Vargeo melihat prospek pertumbuhan PDB Indonesia berada pada kisaran 4,7%-5,5% pada tahun 2024 dan 4,8%-5,6% pada tahun 2025, serta antara 5,3% dan 6,1% dalam jangka menengah pada tahun 2028.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada acara yang sama bahwa negaranya harus bersiap menghadapi dampak perang di Ukraina dan Gaza, yang dapat mempengaruhi rantai pasokan global dan harga energi.
“Pertumbuhan ekonomi kita 5% dan inflasi kita terkendali, tapi kita harus waspada,” kata Jokowi.
Siklus pengetatan moneter BI, termasuk kenaikan suku bunga sebesar 250 basis poin dari Agustus 2022 hingga Oktober 2023, juga diperkirakan akan membebani pertumbuhan.
Kenaikan suku bunga terakhir pada bulan Oktober merupakan respons terhadap melemahnya rupee karena mata uang tersebut menghadapi tekanan di tengah pengetatan mata uang AS.
Rupee menguat pada hari Rabu menjelang pertemuan tersebut.
Vargeo juga mengatakan langkah-langkah stabilisasi rupiah akan diperkuat tahun depan untuk mengendalikan inflasi impor.
Apalagi kebijakan makroprudensial BI akan tetap dipertahankan pada tahun 2024 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Otoritas Moneter akan mengurangi rasio penyangga likuiditas perbankan mulai Desember 2023.
Langkah ini akan memberikan fleksibilitas likuiditas sekitar 81 triliun rupee ($5,26 miliar) untuk mendukung pertumbuhan kredit hingga tahun 2024.
Bank telah menetapkan target inflasi sebesar 1,5% hingga 3,5% pada tahun 2024, dibandingkan dengan 2% hingga 4% pada tahun ini. Tingkat inflasi umum adalah 2,56% pada bulan Oktober.
($1 = 15,390,0000 rupee)
(Laporan oleh Stefano Sulaiman dan Ananda Teresa; Ditulis oleh Kanupriya Kapoor; Disunting oleh William McLean)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Indonesia telah melarang aplikasi China yang paling banyak diunduh di AS pada tahun 2023
Indonesia – Pemeriksaan imigrasi secara acak diperkirakan akan berlangsung pada 7-9 Oktober 2024
Garuda dan JAL membentuk perusahaan patungan untuk memperdalam hubungan antara Indonesia dan Jepang | berita