Maret 28, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Bisnis sewa jet pribadi di Indonesia sedang booming selama epidemi

Jakarta, 4 September (Xinhua): Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Pemerintah-19 karena berbagai alasan, charter konsumen kelas atas atau jet pribadi di Indonesia telah memutuskan untuk terbang ke kota-kota dan luar negeri.

“Orang bepergian untuk tujuan medis dan liburan karena alasan lain,” kata Pauline Suharno, presiden Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (Astindo).

Meningkatnya pergerakan orang Indonesia yang ingin keluar kota dan luar negeri membuat agen perjalanan sibuk, terlihat dari penjualan tiket mereka sejak Juni 2021, katanya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Stephen Gandhi, direktur perusahaan Indonesia PT Indojet Sarana Aviasi, secara khusus terlibat dalam penyewaan jet pribadi, dan mengatakan bisnis transportasi telah meningkat menggunakan jet pribadi selama epidemi COVID-19.

“Selama epidemi ini sejak tahun lalu, peningkatannya lebih dari dua kali lipat sejak sebelum epidemi COVID-19,” kata Gandhi kepada media lokal, Kamis di pulau resor Indonesia Bali.

Gandhi mengatakan, peningkatan jumlah pengguna layanan jet pribadi yang dioperasikan perusahaannya juga terjadi ketika pembatasan fungsi sosial (disingkat PPKM lokal) diterapkan.

“Selama PPKM saat ini, kami bergerak dengan lancar. Mungkin karena orang berpikir perjalanan pribadi aman, pesawat komersial bisa terbang ke mana saja tanpa bisa melakukannya,” katanya.

Selain karena aman, alasan orang menggunakan layanan transportasi jet pribadi terbatas pada kinerja waktu dan penerbangan komersial, tambah Gandhi.

“Sebagian besar tamu yang menggunakan layanan kami adalah budget traveler, tentunya berdasarkan catatan kami, yang melakukan perjalanan bisnis dari awal wabah hingga sekarang.”

Selama epidemi, perusahaannya menyediakan lebih banyak layanan domestik daripada maskapai internasional, katanya, seraya menambahkan bahwa 90 persen transportasi mereka adalah domestik dan 10 persen sisanya di luar negeri.

READ  Emirates Airlines dan Garuda Indonesia telah menandatangani perjanjian berbagi kode

Menurut dia, Polly merupakan tempat tersibuk perusahaannya, yang menjadi tempat paling favorit bagi jet pribadi untuk melakukan kegiatan liburan dan bisnis bagi pengguna domestik dan asing.

Dia mengatakan perusahaannya mengoperasikan berbagai jet, termasuk Hawker 400, Hawker 800 enam kursi, delapan penumpang, dan Legacy 600 13 kursi.

Sementara itu, Sony Faisal, direktur operator sewa jet pribadi Siojetset, mengatakan banyak orang super kaya di Indonesia saat ini menghabiskan uang untuk perjalanan klasik.

Faisal memahami bahwa perusahaannya memahami kebutuhan orang super kaya, salah satunya adalah kebutuhan akan kecepatan. Kemacetan panjang yang memakan waktu berjam-jam di jalan-jalan kota besar seperti Jakarta merupakan hal yang lumrah.

“Tiga jam dari rumah mereka ke bandara sangat berharga bagi mereka,” katanya baru-baru ini kepada surat kabar Wardha Economy.

Faisal menambahkan, pihaknya sedang mempersiapkan pembenahan berupa paket sewa guna menjangkau lebih banyak pasar.

Jika bisa menampung paket bisnis untuk pengusaha dan politisi, perusahaan akan memproduksi paket event dan liburan untuk menjangkau pasar keluarga, ujarnya.

“Kami benar-benar membuat terobosan untuk mematahkan stereotip bahwa jet pribadi lebih mahal. Kami telah melakukan banyak perbaikan untuk membuat jet pribadi tersedia untuk lebih banyak orang dengan harga yang sangat terjangkau.”

Meski paket event dan liburan menawarkan harga termurah kepada traveller, namun paket yang paling laris di pasaran adalah paket bisnis, ujarnya seraya menambahkan dengan mengandalkan satu paket bisnis saja, CeoJetset bisa memperoleh pendapatan bersih hingga 1 miliar rupee. (sekitar US$70.135 per bulan).

Selama ini orang terkaya yang menggunakan jasa jet pribadi pada umumnya berasal dari kalangan pengusaha, politisi, pejabat pemerintah dan artis. – Xinhua