Mei 8, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia memperdalam dorongan energi terbarukan – Chinadaily.com.cn

Indonesia memperdalam dorongan energi terbarukan – Chinadaily.com.cn

Seorang insinyur memeriksa listrik dari panel surya yang dipasang di atap pabrik tepung di provinsi Jawa Barat, Indonesia, pada 15 September. WILLY KURNIAWAN/REUTERS

Langkah Indonesia untuk secara bertahap mengurangi ketergantungannya pada batu bara dan mempromosikan energi terbarukan dapat menjadi model bagi negara-negara lain yang ingin mengejar pertumbuhan yang ramah iklim, kata para analis.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengeluarkan keputusan pada 14 September yang menginstruksikan lembaga pemerintah untuk menyiapkan peta jalan pengembangan energi terbarukan dan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara.

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Pembangkit Listrik atau PP 112/2022 sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Indonesia menjabat sebagai presiden G20, dan Indonesia telah mendaftarkan transisi energi berkelanjutan di antara prioritasnya sebagai presiden G20 tahun ini.

Putra Adikuna, analis energi di lembaga think tank Institute for Energy Economics and Financial Analysis, mengatakan dengan menerbitkan PR 112/2022, Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan energi terbarukan dan menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap. Itu tergantung pada batubara untuk kebutuhan energi dan pendapatan ekspor. Negara Asia Tenggara ini merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia.

Pembangkit listrik tenaga batu bara mengeluarkan emisi karbon dalam jumlah besar dan merupakan kontributor utama perubahan iklim.

Fabi Tumiva, direktur eksekutif Institute for Essential Services Reform yang berbasis di Jakarta, mengatakan PR 112/2022 “akan menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam mengatasi tantangan iklim.”

Tumiva mengatakan sektor kelistrikan menyumbang sekitar 40 persen dari total emisi Indonesia dan dapat dianggap sebagai “buah yang menggantungkan rendah” di jalur Indonesia menuju dekarbonisasi.

Peraturan tersebut adalah langkah pertama menuju tujuan Indonesia untuk menghilangkan pembangkit listrik tenaga batu bara, katanya, seraya menambahkan bahwa mengurangi listrik berbasis batu bara adalah “upaya besar” bagi negara.

Batubara menyumbang sekitar 60 persen dari pembangkit listrik Indonesia. Energi terbarukan menyumbang 12,2 persen dari total pembangkit listrik antara tahun 2015 dan 2019.

Permintaan meningkat

Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah meningkatkan permintaan energi Indonesia, mendorong ketergantungan pada batu bara – sumber daya domestik yang melimpah. Namun, menurut Badan Energi Internasional, total emisi sektor energi tumbuh lebih cepat daripada permintaan energi.

IEA melaporkan bahwa 600 juta metrik ton karbon dioksida dikeluarkan dari sektor energi Indonesia tahun lalu. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai penghasil emisi terbesar kesembilan di dunia. Emisi CO2 energi per kapitanya hanya 2 ton, atau setengah dari rata-rata dunia.

Namun Indonesia adalah penandatangan kesepakatan iklim Paris dan berkomitmen untuk mengurangi emisi.

PR 112/2022 sudah sesuai dengan komitmen ini. Ini telah menetapkan mekanisme harga pengadaan dan pembelian listrik untuk proyek pembangkit listrik terbarukan. Hal ini juga mendorong investasi dalam panas bumi, tenaga air dan tenaga surya.

Isabella Suarez, Analis Center for Energy and Clean Air Research, mengatakan Indonesia belum memanfaatkan potensi penuh dari sumber energi terbarukan, oleh karena itu penting untuk memberikan insentif kepada investor.

Leonardus Zeko berkontribusi pada cerita ini di Jakarta.

READ  Tujuh orang tewas akibat tanah longsor di Indonesia