Maret 28, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia merencanakan kenaikan harga bahan bakar untuk mengekang subsidi yang membengkak

Indonesia merencanakan kenaikan harga bahan bakar untuk mengekang subsidi yang membengkak

JAKARTA: Indonesia berencana menaikkan harga bahan bakar untuk mengekang subsidi energi yang membengkak, media melaporkan Senin, mengutip menteri energi negara itu.

Beberapa media lokal, termasuk Bisnis.com, mengabarkan bahwa Menteri Energi Aribin Tasrif mengatakan kenaikan harga tersebut akan dilengkapi dengan aturan penjualan BBM bersubsidi yang akan diperkenalkan bulan ini.

Pejabat dari kementerian energi, keuangan dan ekonomi negara itu tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Perusahaan energi negara Pertamina, yang menjual bahan bakar bersubsidi, menolak berkomentar, mengatakan kebijakan harga bahan bakar adalah domain pemerintah.

Indonesia telah melipatgandakan anggaran subsidi energi menjadi Rp502 triliun ($34,06 miliar) tahun ini, dengan mempertahankan subsidi bensin dan solar dan beberapa tarif listrik tidak berubah.

Pejabat Kementerian Keuangan mengatakan pekan lalu bahwa jumlah tersebut mungkin tidak cukup karena meningkatnya permintaan bahan bakar.

Pertamina telah menjual 9,9 juta kiloliter solar bersubsidi hingga Juli, dua pertiga dari total kuota tahun ini, sementara penjualan bensin bersubsidi mencapai 16,8 juta kiloliter, atau 73 persen dari kuota 2022.

Presiden Joko Widodo telah menunjukkan dalam penampilan publik baru-baru ini bahwa alokasi subsidi energi tahun ini sangat besar, tetapi belum menunjukkan rencana untuk menaikkan harga bahan bakar.

Bank sentral mengatakan anggaran subsidi yang besar telah membantu ekonomi terbesar di Asia Tenggara menjaga inflasi relatif rendah tahun ini, memberikan ruang bagi pembuat kebijakan moneter untuk menunda kenaikan suku bunga. Bank Indonesia adalah salah satu dari sedikit bank sentral Asia yang belum menaikkan suku bunga acuannya dari level era pandemi.

Abdullah, anggota senior partai politik presiden, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), mengatakan kepada Reuters bahwa harga bahan bakar harus dinaikkan dua kali tahun ini untuk mengelola beban fiskal yang meningkat. .

READ  Empat Turis Memesan Bali, Indonesia Karena Melanggar Pembatasan COVID-19 - The New Indian Express

Ketua Panitia Anggaran DPR Abdullah mengatakan pemerintah harus meningkatkan pengeluaran pro-miskin untuk melawan dampak kenaikan harga.

($ 1 = 14.740.000 rupee)