Mei 17, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Inflasi Indonesia sedikit menurun pada bulan April

Inflasi Indonesia sedikit menurun pada bulan April

Update 3-Tingkat Inflasi di Indonesia sedikit menurun pada bulan April

Paragraf 8-10 menambahkan komentar ekonom

Oleh Stefano Suleiman dan Gayatri Suroyo

JAKARTA, 2 Mei (Reuters)Tingkat inflasi tahunan Indonesia sedikit menurun pada bulan April karena harga beberapa bahan pangan turun seiring dimulainya musim panen, kata biro statistik negara pada hari Kamis, dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5% hingga 3,5%.

Indeks harga konsumen naik 3,00% pada basis tahun-ke-tahun di bulan April, dibandingkan dengan 3,06% di kalangan ekonom yang disurvei oleh Reuters dan 3,05% di bulan Maret.

Tingkat inflasi inti tahunan, yang tidak memperhitungkan harga bahan pangan yang bergejolak dan harga yang dikendalikan pemerintah, naik menjadi 1,82% di bulan April dari 1,77% di bulan Maret.

Inflasi volatil food dilaporkan sebesar 9,63% pada bulan lalu, naik dari 10,33% pada bulan sebelumnya, seiring membaiknya stok beras pada awal musim panen.

Harga beras, cabai dan telur turun setiap bulannya, kata biro tersebut.

Inflasi Bank Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara (DUA) Targetnya berkisar pertengahan 2023, namun bank sentral pada pekan lalu Dinaikkan Kebijakan suku bunga mendukung rupiah di tengah ketidakpastian global atas dana talangan AS dan perang di Ukraina dan Jalur Gaza.

Rp Rp=, yang jatuh ke level terendah dalam empat tahun terhadap dolar karena sentimen risk-off di pasar, sedikit menguat setelah rilis data. Mata uang tersebut telah diperdagangkan pada 16.200 per dolar sejak pertengahan April.

MYrdal Gunarto, ekonom di Maybank Indonesia, mengatakan tekanan harga akan berkurang secara bertahap karena biaya perumahan di Indonesia biasanya mencapai puncaknya selama Idul Fitri, yang jatuh pada bulan April tahun ini.

READ  Pemberontak di Papua, Indonesia merilis video sandera Selandia Baru ke PBB

Namun, ia mencatat risiko inflasi impor akibat depresiasi rupee dan kemungkinan kenaikan harga minyak akibat ketegangan di Timur Tengah.

“BI sangat prihatin terhadap rupiah, seperti yang terlihat dari pernyataan kebijakan terbarunya,” kata Myrdal, seraya menambahkan bahwa ruang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter bergantung pada kapan Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga AS.

Laporan oleh Stefano Suleiman, Gayatri Suroyo dan Francisca Nangoi; Penyuntingan oleh John Mayer dan Kim Coghill