April 28, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Membuka misteri: Tantangan di lapangan saat Indonesia berupaya merestorasi kompleks candi Sumatra kuno

Membuka misteri: Tantangan di lapangan saat Indonesia berupaya merestorasi kompleks candi Sumatra kuno

Jambi, Sumatra: Di dataran tinggi dataran rendah Sumatra, para arkeolog Indonesia menjelajahi lebih dari 100 situs yang konon berisi reruntuhan peradaban kuno.

Sejauh ini, mereka telah menemukan banyak artefak dan candi Budha serta bangunan keagamaan yang tersebar di sepanjang tepian Sungai Batang Hari di kawasan Muwaro Jampi.

Bangunan dan kompleks ini – dibangun antara abad ke-7 dan ke-13 dan dihubungkan oleh sistem kanal dan jalan setapak – ditemukan di area seluas 39 km persegi seukuran kota kecil.

Ilmuwan Indonesia percaya bahwa Muaro Jambi pernah menjadi peradaban yang berkembang pesat dan mungkin pernah menjadi ibu kota Kerajaan Sriwijaya kuno, yang menguasai sebagian besar Sumatera selama enam abad.

Daerah Muwaro Jambi juga disebutkan dalam banyak teks kuno sebagai tempat ribuan sarjana Buddha dari berbagai belahan Asia datang untuk belajar.

Jika para ilmuwan mengkonfirmasi teori ini, Muaro Jambi bisa menjadi salah satu kompleks keagamaan terbesar dan terpenting di Asia Tenggara.

“Itu adalah tempat yang sangat penting saat itu,” kata Asihadi Mufzi Sadsali, dosen arkeologi di Universitas Jambi.

Namun dibalik maknanya yang luas dan bersejarah, banyak orang termasuk Indonesia belum pernah mendengar tentang kompleks Candi Muwaro Jambi – apalagi melihatnya.

Pemerintah Provinsi Jambi bertekad mengubah hal tersebut dan menempatkan Mwaro Jambi dalam peta sebagai salah satu pusat wisata terbaik di tanah air. Tetapi ada banyak kendala untuk mencapai tujuan ini.

Untuk satu hal, candi dan bangunan keagamaan di Muaro Jambi tidak memiliki detail menawan yang ditemukan di Borobudur di Jawa atau Angkor Wat di Kamboja, keduanya berfungsi sebagai magnet dan ikon wisata.

Sebaliknya, struktur yang ditemukan di Muwaro Jambi berukuran kecil, terbuat dari batu bata dengan pola geometris sederhana. Ukiran batu yang rumit tidak umum ditemukan di seluruh kompleks.

READ  'Selamat datang sebagai sahabat sejati': PM Malaysia di Indonesia pada kunjungan asing pertama | Berita Dunia

Indonesia berharap status Warisan Dunia UNESCO akan membawa perhatian dan investasi yang sangat dibutuhkan ke kawasan ini.

Namun, lebih dari 13 tahun setelah pemerintah pertama kali mengajukan status, Mwaro Jambi masih dalam tahap pertama dari proses pencalonan lima langkah, tanpa peta jalan yang jelas kapan akan maju ke tahap berikutnya.

Tempat khusus

Bagi mereka yang terlibat dalam mengungkap misteri kompleks Mwaro Jambi, ini merupakan proses yang lambat dan disengaja.

Dari 101 gundukan yang diperiksa oleh para arkeolog, hanya 24 yang berhasil digali sejak kompleks tersebut pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris pada tahun 1824. Karena kendala keuangan, hanya delapan gundukan yang telah dipugar sepenuhnya dan sekarang dibuka untuk umum.

Salah satu candi yang direkonstruksi adalah Kedaton, yang diyakini sebagai tempat biksu Buddha dari seluruh Asia berlatih.

“Mereka yang berlatih di sini bukanlah biksu (Buddha) biasa,” kata arkeolog Satsali. “Ada teori bahwa di sinilah para guru dilatih.”