Mei 3, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Miliarder Amerika Thomas Lee ditemukan tewas pada usia 78 tahun

Miliarder Amerika Thomas Lee ditemukan tewas pada usia 78 tahun

sumber gambar, Gambar Getty

Seorang pemodal miliarder AS yang membantu merintis pengambilalihan perusahaan yang dipicu utang yang dikenal sebagai leveraged buyout telah ditemukan, kata keluarganya.

Keluarga Thomas H. Lee mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “sangat sedih” dengan kematian pria berusia 78 tahun itu.

The New York Post melaporkan bahwa dia meninggal karena luka yang dideritanya di kantornya di Manhattan.

Departemen Kepolisian New York mengatakan kepada BBC bahwa seorang pria berusia 78 tahun yang tidak disebutkan namanya ditemukan tewas Kamis pagi di 767 Fifth Avenue.

Alamatnya adalah tempat kantor Thomas H Lee Capital LLC terdaftar.

Menurut Forbes, kekayaan Lee mencapai $2 miliar (£1,6 miliar) pada saat kematiannya.

Juru bicara polisi tidak mengkonfirmasi bahwa pria itu meninggal karena luka tembak, menunjukkan bahwa penyebab kematian akan ditentukan oleh petugas koroner.

Dalam sebuah pernyataan kepada BBC News, polisi mengatakan mereka menanggapi panggilan 911 tak lama setelah pukul 11:00 (16:00 GMT) Kamis pagi dari dalam sebuah kantor di Fifth Avenue.

Ketika EMS tiba [Emergency Medical Services] Mereka menanggapi dan menyatakan laki-laki itu mati di tempat kejadian.”

Sebuah pernyataan oleh teman keluarga dan juru bicara Michael Sitrick mengatakan, “Sementara dunia mengenalnya sebagai pelopor dalam ruang ekuitas swasta dan pengusaha sukses, kami mengenalnya sebagai suami, ayah, kakek, saudara laki-laki, teman, dan dermawan yang berbakti. . Dia selalu menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhannya sendiri.”

Mr. Lee juga terkenal karena karya filantropisnya dan telah menjabat sebagai wali untuk organisasi seni Kota New York yang terkenal seperti Pusat Seni Pertunjukan Lincoln dan Museum Seni Modern.

Pada tahun 1996, dia menyumbangkan $22 juta kepada almamaternya Universitas Harvard, yang sebagian digunakan untuk memberikan bantuan keuangan mahasiswa.

“Saya beruntung bisa menghasilkan uang,” katanya saat itu, “Saya sangat senang bisa mengembalikan sebagian dari uang itu.”

Dia meninggalkan seorang istri, Anne Tenenbaum, dan lima anak.