Mei 3, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Modal reasuransi domestik berada di bawah tekanan

Modal reasuransi domestik berada di bawah tekanan

Penyangga modal yang tipis di antara reasuransi domestik Indonesia menghadapi tantangan untuk menahan guncangan neraca lebih lanjut di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan kemungkinan meningkatnya peristiwa bencana yang tidak terduga, menurut komentar baru AM Best.

Itu Komentar yang luar biasa“Pasar Indonesia terhambat oleh kredit reasuransi domestik yang lemah,” kata perusahaan reasuransi domestik terbesar di Indonesia baru-baru ini karena kekhawatiran tentang tingkat leverage aktual dan prospektifnya mengurangi kemampuannya untuk menulis bisnis baru dan mendorongnya untuk menempatkan cakupan di tempat lain pada 1 Januari 2023. memperbarui,

Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) melaporkan rasio solvabilitas peraturan negatif pada tahun 2022 karena erosi modal dari pertumbuhan saldo merugikan yang signifikan, sebagian besar terkait dengan kerugian pada reasuransi kredit. Itu Komentar yang luar biasa Tingkat penguatan keseimbangan di Nasional Re begitu signifikan sehingga ekuitas pemegang saham dan rasio solvabilitas regulasi jatuh ke wilayah negatif.

Posisi kredit yang lemah di National Re telah mendorongnya untuk berkonsolidasi dan mengalihkan kapasitas ke perusahaan reasuransi lain melalui cedant selama perpanjangan reasuransi baru-baru ini.

“Pengalihan cakupan reasuransi ini diperparah oleh terbatasnya kapasitas yang tersedia di pasar Indonesia karena rendahnya minat dari reasuransi internasional,” kata Michael Dunkley, AM Best Director.

Murid Rumah Tangga

Reasuransi domestik Indonesia telah lama menyukai kesepakatan di sana bukan hanya karena persyaratan peraturan yang berlaku untuk menyerahkan bisnis mereka di dalam negeri, tetapi juga karena biaya reasuransi yang lebih rendah dan komisi reasuransi yang lebih menguntungkan. Menurut komentar, perusahaan asuransi non-jiwa di Indonesia lebih memilih untuk menggunakan reasuransi, memberikan sekitar 45-50% dari total premi pada tahun 2022, dengan lebih dari setengahnya masuk ke reasuransi dalam negeri.

READ  HMM akan membuka jalur pengiriman cepat dari Korea Selatan ke Indonesia

Namun, hak dalam negeri lebih berhati-hati dalam memilih reasuransi, menyadari bahwa bahkan pemimpin pasar reasuransi domestik yang mapan seperti National Re dapat menimbulkan risiko gagal bayar. Namun demikian, beberapa kreditur tetap sangat bergantung pada penggunaan langkah-langkah mendasar seperti basis modal absolut pihak lawan dan kondisi pasar sebagai indikator utama kelayakan kredit.

“AM Best memandang konsentrasi pasar untuk reasuransi domestik sebagai sumber risiko sistemik karena dampak kegagalan reasuransi domestik akan meluas ke pasar primer,” tambah AM Best Associate Director Mr Chris Lim.