Maret 29, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Morowali – Mengapa Uni Eropa memberlakukan counter-tariff pada baja Indonesia dari Academia

Morowali – Mengapa Uni Eropa memberlakukan counter-tariff pada baja Indonesia dari Academia

Pratyavati Bambakyo (Jakarta Post)

Premium

Jakarta ●
Jumat, 5 Agustus 2022

Pertumbuhan investasi China di seluruh dunia, termasuk penggunaan subsidi industri dan penyebaran perusahaan milik negara, telah memicu reaksi dari negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa. Hal ini disebabkan oleh persepsi umum bahwa China menerapkan strategi besar untuk membantu industrinya sendiri dengan mentransfer kapasitas domestiknya yang intensif ke luar negeri melalui inisiatif investasi asing langsung yang disponsori pemerintah.

Uni Eropa membingkai praktik ini sebagai subsidi transnasional dan karenanya merasa bahwa itu adalah praktik subsidi yang dilarang, tidak sesuai dengan kerangka hukum subsidi yang diatur di bawah WTO.

Praktik subsidi transnasional berupa (i) bantuan investasi dan relokasi Pemerintah China (GOC), yang memungkinkan industri dalam negeri memperluas fasilitas produksinya ke negara lain, dan mengekspor produk ke seluruh dunia. Cina; dan/atau (ii) kerjasama strategis antara GOC dan pemerintah lain untuk menciptakan kawasan industri khusus di mana diaspora Tiongkok beroperasi untuk memproduksi barang-barang untuk ekspor.

Baca cerita lengkapnya

BERLANGGANAN SEKARANG

Mulai dari Rp 55.500/bulan

  • Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
  • E-Post adalah surat kabar digital harian
  • Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
  • Akses eksklusif ke acara dan program kami
  • Berlangganan buletin kami


Berita Terkait

Anda mungkin juga menyukai:

Percepatan transformasi digital pada UMKM melalui pendidikan

Nanas dan kereta api berkecepatan tinggi: ruang lingkup ekonomi untuk Indonesia dan Cina

Komunitas ASEAN tidak bisa lagi menoleransi rezim militer Myanmar