Mei 1, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

OJK mengungkap dampak ekspansi Timur Tengah terhadap stabilitas sistem keuangan Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta Komisi Jasa Keuangan (OJK) akan terus memantau perkembangan terkini di Timur Tengah dan dampaknya terhadap kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Aman Santosa, Rabu, mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, termasuk konflik di Timur Tengah.

Terjaganya stabilitas sektor keuangan nasional terlihat dari permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terkendali.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian, OJK memperkirakan fundamental perekonomian Indonesia tetap terjaga dengan baik, terlihat dari pertumbuhan berkelanjutan sebesar 5 persen. Indikasi lainnya adalah Bank Indonesia tetap menjaga rekor surplus inflasi, neraca perdagangan, cadangan devisa yang memadai, dan keseimbangan ruang fiskal dalam kisaran sasaran.

Hingga Februari 2024, eksposur langsung Perusahaan Jasa Keuangan (LJK) di kawasan Timur Tengah masih relatif rendah.

Misalnya, obligasi emiten asal Timur Tengah yang dimiliki bank dalam negeri berjumlah Rp1,3 triliun atau hanya 0,06 persen dari total obligasi yang dimiliki perbankan. Lembaga asuransi dan keuangan tidak memiliki ikatan dengan emiten asal Timur Tengah.

Selain itu, nilai kepemilikan saham investor asal Timur Tengah di pasar modal sebesar Rp65,73 triliun atau 2 persen dari total nilai kepemilikan saham investor nonresiden. Berikutnya, LJK (pengendali) kepemilikan investor di Timur Tengah tercatat pada sektor perbankan dengan pangsa aset sebesar 0,1 persen dari total aset bank.

Ke depan, hal tersebut dinilai cukup untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah kemungkinan meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Namun demikian, OJK tetap fokus pada perkembangan risiko pasar pada perusahaan jasa keuangan dan mencermati sektor pembiayaan yang lebih rentan terhadap konflik di Timur Tengah, termasuk memantau secara ketat kondisi masing-masing LJK.

READ  Seekor bayi gajah yang kehilangan separuh belalainya telah mati di Indonesia

LJK didesak untuk mengkaji potensi dampak limpahan pertumbuhan ekonomi global dan domestik terhadap portofolionya dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan. Sementara itu, OJK terus berkoordinasi dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan berkomitmen untuk segera memberikan kebijakan yang diperlukan.

Antara

Seleksi Guru: Jokowi menekankan diplomasi, kebijakan ekonomi untuk mengantisipasi eskalasi konflik Timur Tengah

klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News