Mei 5, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Sebuah desa nelayan di Indonesia berjuang dengan tumpukan sampah yang terbawa ombak

Sebuah desa nelayan di Indonesia berjuang dengan tumpukan sampah yang terbawa ombak

“Anda tidak bisa memprediksi cuaca,” kata Solikah, 58 tahun.

Indonesia memperkirakan musim kemarau ringan tahun ini, dengan awal yang lebih lambat dari biasanya pada bulan Mei dan Juni di Pulau Jawa, kata badan cuaca setempat.

Fikri Jufri, komunitas yang fokus membersihkan pantai di Teluk, mengatakan hujan telah menumpuk sampah.

“Setiap tahun, hujan dan angin membawa sampah dari laut ke pantai,” katanya, seraya menambahkan bahwa sampah plastik telah mengalir melalui sungai ke laut selama bertahun-tahun, namun air pasang membawanya kembali ke pantai.

Kotak biskuit dan sikat gigi, bungkus mie instan atau bahkan sandal sering berserakan di pantai tempat tinggal penduduk desa di tepi pantai.

Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar di dunia.

Tahun lalu, video aktivis lingkungan muda yang menumpuk berton-ton sampah dalam bahasa Telugu menjadi viral di aplikasi media sosial TikTok.

Meskipun terdapat limbah, keluhan terbesar nelayan setempat adalah cuaca yang tidak menentu mempengaruhi penghidupan mereka.

Zayadi, 33, mengatakan air pasang saat hujan menghalanginya untuk pergi memancing, dan menyesali dampaknya terhadap pendapatan saat keluarganya bersiap merayakan Idul Fitri bulan depan.

Jika cuaca terus seperti ini, banyak warga yang menangis karena tidak mampu membeli beras. “Tahun lalu saat ini laut tenang, jadi kami bisa melihat ikan, cumi-cumi, dan lain-lain.”

(Laporan tambahan oleh UT Kahya Budiman; Ditulis oleh Stefano Suleiman dan Stanley Vidianto; Disunting oleh Raju Gopalakrishnan)

Penafian: Laporan ini dibuat secara otomatis dari layanan berita Reuters. ThePrint tidak bertanggung jawab atas kontennya.