Mei 13, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

TikTok: Aplikasi media sosial menutup layanan belanja online di Indonesia

TikTok: Aplikasi media sosial menutup layanan belanja online di Indonesia

  • Oleh Mariko Oi
  • Koresponden Bisnis

sumber gambar, Berita BBC Indonesia

keterangan gambar,

Indonesia memiliki lebih dari 125 juta pengguna TikTok

Aplikasi media sosial TikTok menangguhkan layanan belanja online di Indonesia untuk mematuhi aturan baru di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Langkah tersebut akan berlaku mulai pukul 17.00 waktu Jakarta (10.00 GMT).

Pemerintah negara tersebut mengatakan peraturan tersebut akan membantu melindungi pengecer fisik dan online lokal.

Indonesia menjadi negara pertama yang menguji coba layanan e-commerce aplikasi ini pada tahun 2021 dan menjadi salah satu pasar terbesar TikTok Shop.

Pekan lalu, Indonesia mengumumkan peraturan yang memaksa TikTok untuk memisahkan fitur belanjanya dari layanan berbagi video populer di negara tersebut.

Saat mengumumkan langkah-langkah tersebut, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan mengatakan: “Saat ini, e-commerce tidak bisa menjadi media sosial. Ini terpecah belah.”

Dia mengatakan di platform media sosial bahwa dia harus mematuhi aturan baru atau dia akan kehilangan izin untuk beroperasi di negara tersebut.

Pengumuman ini muncul setelah Presiden Indonesia Joko Widodo bulan lalu mengatakan: “Kita harus hati-hati dengan e-commerce. Bagus sekali kalau ada regulasi, tapi kalau tidak ada regulasi, jelek.”

Oleh karena itu, kami tidak lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di TikTok Shop Indonesia, tambahnya.

Penjualan ritel online di Indonesia melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Menurut bank sentral negara tersebut, nilai penjualan e-commerce akan mencapai 689 triliun rupiah ($44 miliar; £36,5 miliar) antara tahun 2018 dan tahun depan.

TikTok Shop telah meningkatkan pangsa pasarnya sejak diluncurkan dua tahun lalu di pasar belanja online Indonesia yang didominasi oleh platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

Ada 125 juta pengguna TikTok di negara berpenduduk lebih dari 278 juta orang. Ini memiliki 6 juta penjual dan jutaan pembuat konten yang menghasilkan uang menggunakan TikTok Shop untuk mempromosikan produk mereka.

Pada bulan Juni, CEO perusahaan tersebut, Sho Ji Siew, mengunjungi Indonesia dan berjanji untuk berinvestasi miliaran dolar di wilayah tersebut selama tiga hingga lima tahun ke depan.

Pertumbuhan pengecer online berdampak besar pada pemilik usaha seperti Sukmamalinga, yang telah memiliki toko yang menjual pakaian muslim seperti kaftan di pasar Tanah Abang Jakarta selama sembilan tahun.

“Tidak ada pelanggan saya dari daerah di Indonesia yang membeli, padahal saya sering mengirimkan foto baju model baru,” ujarnya kepada BBC News Indonesia.

Statistik pemerintah menunjukkan terdapat lebih dari 64 juta usaha kecil – yang dikenal sebagai usaha mikro, kecil dan menengah – yang mencakup hampir dua pertiga perekonomian Indonesia.

Pelaporan tambahan oleh Kuinawatti Pasaribu, BBC News Indonesia

READ  FIFA membekukan pendanaan untuk asosiasi sepak bola Indonesia setelah Piala Dunia U-20