Toyota berencana untuk membelanjakan Rp27 triliun (US$1,8 miliar) di Indonesia selama lima tahun ke depan, menurut pejabat senior pemerintah Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo dan Menteri Perindustrian Agus Kumiwang Kartasasmitha berada di Jepang minggu ini untuk meningkatkan investasi di sektor EV yang sedang tumbuh di negara itu, sektor utama yang ditargetkan oleh pemerintah.
Kaya akan sumber daya alam seperti nikel, yang digunakan dalam baterai lithium-ion, Indonesia ingin memposisikan diri sebagai pusat manufaktur global untuk kendaraan tanpa emisi.
Awal pekan ini, Hartardo mengumumkan bahwa Mitsubishi Motors Ia berencana untuk berinvestasi sekitar Rp10 triliun (US$665 juta). Perusahaan berencana untuk memperluas kapasitas produksinya di Indonesia selama tiga tahun ke depan, memproduksi EV secara lokal dan meningkatkan ekspor.
Hartardo mengungkapkan kabar terbaru tersebut menyusul pertemuan awal pekan ini dengan para eksekutif Toyota, termasuk Wakil Presiden Shigeru Hayagawa.
Dia mengatakan: “Saya percaya permintaan EV di Indonesia dan ASEAN, baik itu roda empat atau roda dua, akan terus tumbuh.”
Toyota telah dituduh menyeret kakinya dalam transisi ke kendaraan tanpa emisi.
Hayawaka mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami berharap dengan investasi tambahan ini, pemerintah Indonesia akan memahami keseriusan berinvestasi di EV.”
Investasi ini diharapkan dapat membawa beberapa model kendaraan hibrida dan listrik online selama lima tahun ke depan.
Menurut laporan lokal, Indonesia bertujuan untuk mengubah pasar mobil domestik menjadi kendaraan tanpa emisi pada tahun 2050, dan memiliki 2,2 juta EV yang digunakan di negara ini pada tahun 2030.
Beberapa perusahaan asing telah melakukan investasi dalam rantai pasokan EV, termasuk produsen baterai LG Energy Solution dan Contemporary Amperex Technology Company Limited (CATL), sementara Hyundai memulai produksi EV terbatas awal tahun ini.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Indonesia akan memperkuat kerja sama sektor ketenagakerjaan dengan Austria
Asisten Sekretaris Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat Allen Melakukan Perjalanan ke Korea, Indonesia, dan Republik Jepang
Bank Sentral Indonesia menyerukan koordinasi kebijakan di tengah risiko global yang terus berlanjut | 790 KFGO yang perkasa