Oktober 9, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Borealis akan Perluas Project STOP di Indonesia |  Artikel

Borealis akan Perluas Project STOP di Indonesia | Artikel

Pada Hari Laut Sedunia, borealis mengumumkan komitmen keuangan yang signifikan untuk memperluas Project STOP, sebuah inisiatif yang didirikan bersama SISTEMIK pada tahun 2017 untuk mencegah sampah plastik memasuki lautan dunia. Dengan ekspansi ini, Proyek BERHENTI akan memperluas pengelolaan sampah sirkular yang efektif ke dua juta orang di Indonesia, dengan tujuan untuk mengelola 25.000 ton plastik setiap tahun sekali dalam skala penuh pada tahun 2025. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan ekonomi sirkular untuk plastik di wilayah tersebut.

“Kami di Borealis ingin menunjukkan bersama dengan mitra kami bagaimana mengakhiri masalah sampah plastik,” kata CEO Borealis Thomas Gangl. “Plastik adalah kunci kemakmuran dan kehidupan modern. Kita perlu menerapkan solusi pengelolaan limbah untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dari bahan-bahan berharga tersebut. Mengubah tantangan menjadi peluang, pendekatan ini sejalan dengan komitmen Borealis untuk mempercepat ekonomi sirkular untuk plastik. Karena Project STOP terus berkembang, kami berharap dapat menyambut mitra strategis baru, yang keterampilan dan sumber dayanya akan sangat penting untuk mengatasi tantangan global yang signifikan ini bersama-sama.”

Project STOP bekerja bahu membahu dengan pemerintah kota untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah sirkular yang efektif di daerah-daerah yang sangat membutuhkan di Asia Tenggara. Inisiatif ini mendukung kota-kota dengan keahlian teknis untuk mencapai nol kebocoran limbah, meningkatkan daur ulang, membangun program yang berkelanjutan secara ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi dampak berbahaya dari limbah yang salah kelola terhadap kesehatan masyarakat, pariwisata, dan perikanan. Kota kemitraan pertama didirikan pada tahun 2018 di Muncar, yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Project STOP juga mengoperasikan dua kemitraan kota tambahan, di Pasuruan, juga di Jawa, dan Jembrana, di pantai barat laut Bali.

READ  Indonesia memulai produksi minyak goreng merah dengan pabrik di Sumatera Utara

Pada akhir April 2021, Project STOP telah menjangkau hampir 200.000 orang di tiga kota kemitraannya dengan layanan pengelolaan sampah baru, mengumpulkan lebih dari 11.000 ton sampah, dan mencegah hampir 10.000 ton sampah bocor ke lingkungan. Inisiatif ini telah menciptakan 210 pekerjaan di industri pengelolaan sampah di kota-kota ini, yang berkontribusi pada penciptaan dan perlindungan mata pencaharian di masyarakat tempat ia bekerja. Seiring berkembangnya dampak Project STOP, jumlah mitra strategis juga bertambah termasuk Pemerintah Norwegia, NOVA Chemicals, Nestlé, Borouge, Alliance to End Plastic Waste, dan Siegwerk. Keberhasilan Project STOP sebagian besar berkat kolaborasi ini serta kemitraan yang erat dengan kantor-kantor pemerintah lokal dan nasional di Indonesia, termasuk DLH Kabupaten (Lembaga Lingkungan Hidup) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Bidang Kelautan dan Investasi (CMMAI).

Mengoptimalkan keberlanjutan finansial pengumpulan dan pemilahan sampah tetap menjadi prioritas utama bagi semua mitra untuk memastikan kelangsungan sistem di masa depan. Project STOP mengeksplorasi model pembiayaan berkelanjutan melalui sistem sektor pemerintah dan swasta. Pembiayaan yang diperbarui akan mendukung model tata kelola yang terkoordinasi dengan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas, yang selanjutnya berkontribusi pada efektivitas dan efisiensi sistem limbah. Upaya ini secara keseluruhan bertujuan untuk berkontribusi pada komitmen nasional Indonesia untuk mengurangi polusi plastik laut sebesar 70% pada tahun 2025.

“Keberhasilan kemitraan kota ini menunjukkan bahwa konsep Project STOP berhasil,” kata Joi Danielson, Partner di SYSTEMIQ. “Dalam kerjasama erat dengan semua tingkat pemerintahan, ia telah membangun infrastruktur yang diperlukan, mengamankan investasi dan mengembangkan model keuangan berkelanjutan yang akan menutupi biaya operasional sistem. Sifat pendekatan yang inklusif — memanfaatkan pengalaman dan keahlian para pemangku kepentingan termasuk kementerian nasional, otoritas lokal, masyarakat, dan sektor swasta — adalah landasan pendekatan kami, dan merupakan kunci pertumbuhan di masa depan. Kami senang melihat dampak positif tambahan dari komitmen baru ini terhadap kehidupan dan penghidupan banyak orang.”

READ  Jalan Menuju Paris 2024: Tim Indonesia Mulai Bangkit

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang pekerjaan Project STOP? Mendengarkan Mengemas episode podcast Eropa tentang proyek dengan Joi Danielson dan Craig Halgreen dari Borealis.