Mei 4, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

BYD meluncurkan tiga kendaraan listrik di Indonesia, menjadikannya pemimpin pasar, menurut Investing.com

BYD meluncurkan tiga kendaraan listrik di Indonesia, menjadikannya pemimpin pasar, menurut Investing.com

© Reuters. BYD meluncurkan tiga EV di Indonesia

BYD asal Tiongkok, produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, meluncurkan tiga model kendaraan listrik bertenaga baterai di Indonesia pada hari Kamis, dengan tujuan untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin pasar di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

BYD melampaui Tesla (NASDAQ: ) pada kuartal keempat untuk menjadi pembuat kendaraan listrik terkemuka di dunia, dengan sebagian besar dari 526.000 penjualan kendaraannya ditujukan ke pasar Tiongkok. Pada tahun 2023, perusahaan Tiongkok ini diperkirakan akan mencapai angka penjualan yang signifikan yaitu 3,02 juta kendaraan listrik, yang mencakup kendaraan listrik baterai dan hibrida plug-in.

BYD menjadi pemimpin dalam penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara berkat model yang terjangkau dan kemitraan dengan distributor lokal. Perusahaan yang sudah menawarkan bus listrik dan taksi melalui mitranya di Indonesia, kini meluncurkan Dolphin hatchback, SUV Atto 3, dan sedan Seal di wilayah tersebut.

Hal ini sejalan dengan tujuan Indonesia dalam mengadopsi kendaraan listrik, menarik investasi dalam produksi baterai lokal dan memanfaatkan cadangan nikel untuk rantai pasokan kendaraan listrik.

Kepala Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan melalui pesan video pada acara peluncuran hari Kamis bahwa BYD bermaksud untuk menginvestasikan $1,3 miliar pada fasilitas yang akan memproduksi 150,000 kendaraan.

Menurut Zhao dari BYD, perusahaan berencana membangun fasilitas ini akhir tahun ini dan berencana membangun 50 gerai secara nasional pada akhir tahun 2024.

READ  Indonesia-Inggris mengadakan pertemuan JETCO ke-2 untuk meningkatkan perdagangan bilateral