Mei 5, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia membantah melakukan serangan udara di Papua, tempat pilot Selandia Baru diculik

Indonesia membantah melakukan serangan udara di Papua, tempat pilot Selandia Baru diculik

JAKARTA: Militer Indonesia pada hari Sabtu membantah melakukan serangan udara di daerah terpencil dan damai di negara itu setelah seorang pilot Selandia Baru yang diculik oleh pemberontak Papua mengatakan dalam sebuah video bahwa operasi militer telah membuat posisinya tidak aman.

Sayap bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang dipimpin oleh Aegeans Kokoya menculik seorang pilot bernama Philip Mehertens pada 7 Februari 2023, setelah ia mendaratkan pesawat komersial kecil di wilayah pegunungan terpencil Neduga.

Juru bicara militer Indonesia Nugraha Kumilar mengatakan kelompok pemberontak “selalu melaporkan berita bohong,” setelah pemberontak mengatakan militer membom wilayah sipil.

Militer Indonesia masih berusaha menyelamatkan pilot Selandia Baru, tambah Kumilar.

Dalam sebuah video yang dirilis oleh TPNPB minggu ini, Mehertens, yang mengenakan kaus berwarna coklat tua dan sepatu bot, dikelilingi oleh pemberontak bersenjata Papua, mengatakan dia “tidak aman” setelah dugaan serangan udara tersebut.

“Sebelumnya saya berada di daerah aman, tapi saya dibawa kembali oleh tentara Papua dan itu tidak begitu aman bagi saya,” ujarnya.

Kokoya dari TPNPB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia akan meminta militer Indonesia untuk berhenti menjatuhkan bom dari helikopter, dan menyebutnya sebagai tindakan yang “sangat tidak seimbang”.

Memperluas

Kelompok pemberontak juga mengatakan bahwa mereka akan melepaskan pilot Selandia Baru hanya melalui perundingan PBB.

Menanggapi perkembangan baru ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan pemerintah melakukan segala yang bisa dilakukan untuk mencapai resolusi damai dan pembebasan Mehrtens dengan aman, termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia.

Sejak wilayah tersebut secara kontroversial berada di bawah kekuasaan Indonesia melalui referendum yang diawasi oleh PBB pada tahun 1969, wilayah barat Pulau Papua yang kaya akan sumber daya alam telah melancarkan perang kemerdekaan dalam skala kecil namun semakin mematikan.