Indonesia sedang memerangi wabah virus baru yang menghancurkan yang dipicu oleh varian delta yang sangat menular yang telah meluas hingga merusak bagian-bagian tertentu dari sistem perawatan kesehatan.
Indonesia pada Selasa melaporkan peningkatan infeksi virus corona ketika pihak berwenang mengumumkan rencana untuk memesan oksigen cair dan puluhan ribu konsentrator dari luar negeri untuk merawat pasien yang menderita penyakit pernapasan.
Negara Asia Tenggara itu sedang berjuang melawan wabah virus baru yang menghancurkan yang dipicu oleh varian delta yang sangat menular, yang telah meluas hingga menghancurkan bagian-bagian tertentu dari sistem perawatan kesehatan.
Gugus tugas COVID-19 mengumumkan 47.899 kasus baru, rekor harian keenam dalam 10 hari terakhir dan tujuh kali lebih banyak dari sebulan yang lalu, dengan total infeksi sekarang berjumlah 2,6 juta.
864 kematian baru dilaporkan pada hari Selasa, sehingga jumlah korban tewas menjadi lebih dari 68.000.
Menteri Kesehatan Pudi Gunadai Sadiq mengatakan permintaan oksigen medis lebih dari 1.700 ton per hari karena rumah sakit penuh sesak di beberapa bagian pulau Jawa yang padat penduduk.
“Apa yang terjadi adalah peningkatan yang signifikan. Tadinya 400 ton, sekarang menjadi 2.000 ton,” kata Pudi dalam sidang parlemen.
Dia mengatakan lebih dari 80% tempat tidur rumah sakit berada di sembilan provinsi, termasuk Jakarta dan Jawa Barat. Pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan industri untuk melihat impor, yang memiliki kapasitas berlebih dari pihak berwenang, kata Tn.
Dengan banyaknya warga Indonesia yang tidak bisa mendapatkan tempat tidur rumah sakit, 453 orang meninggal akibat virus corona dalam isolasi mandiri sejak Juni, menurut kelompok data independen Lapar Covit-19.
Menteri Senior Luhut Pandit mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan para menteri untuk mengambil tindakan terhadap situasi oksigen.
Bapak. Luhut mengatakan CNBC Indonesia Negara ini mengimpor 40.000 ton oksigen cair dan lebih dari 40.000 ton konsentrator dari Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. “Ketika mereka pulih, mereka dapat kembali dan berbagi dengan orang lain,” kata Luhud.
“Presiden telah memerintahkan kami untuk melihat situasinya,” katanya.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Tim Pakistan untuk Taekwondo Asia Terbuka di Indonesia
Givaudan membuat terobosan baru di Indonesia
BYD membuka 9 toko baru secara serentak di Indonesia