Tempo.co, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI menjelaskan kematian bayi laki-laki berusia tiga bulan pasca vaksinasi pada Minggu, 30 Juni 2024, di Sukabumi, Jawa Barat.
Kejadian buruk terjadi beberapa jam setelah bayi menerima empat vaksin (KIPI): Bacillus Calmette-Guerin (BCG), difteri-pertusis-tetanus-hepatitis B-hemophilus influenzae tipe B (DPT-HB-Hib). ), obat tetes polio dan rotavirus untuk mencegah diare.
Berdasarkan penelusuran Panitia KIPI Jabar, Panitia KIPI Sukabumi, dan Dinas Kesehatan Sukabumi, anak tersebut dilahirkan dengan bantuan bidan dan mendapat vaksin vitamin K dan hepatitis B.
Namun, ia tidak mendapat pemeriksaan kesehatan lanjutan di Puskesmas (Buskesmas) setelah melahirkan. Orang tuanya hanya membawanya ke fasilitas kesehatan terpadu (Bosyandu) untuk menerima beberapa vaksinasi.
Hari itu di Poznandu, 18 anak lainnya mendapat imunisasi, tiga di antaranya mendapat empat vaksinasi untuk anak yang meninggal. Anak-anak dikatakan baik-baik saja sekarang.
Setelah vaksinasi, anak tersebut mengalami tanda-tanda kelemahan segera setelah kembali ke rumah. Orang tuanya segera menghubungi Puskasma. Petugas kesehatan tiba di rumah keluarga tersebut dan membawa anak tersebut ke rumah sakit.
Petugas pencegahan langsung tanggap, memberikan pertolongan medis awal, mendatangi rumah dan membawa anak tersebut ke rumah sakit, kata Kuznandi Rasmil, ketua rombongan KIPI Jabar.
Sayangnya, bayi tersebut dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit pada 11 Juni. Keluarga telah meminta penyelidikan lebih lanjut atas kasus ini.
Antara
Pilihan Redaksi: Gubernur Papua Launching Pekan Imunisasi Nasional di Pulau Num
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Tim Pakistan untuk Taekwondo Asia Terbuka di Indonesia
Givaudan membuat terobosan baru di Indonesia
BYD membuka 9 toko baru secara serentak di Indonesia