April 25, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Pertamina janjikan ESG menjadi pilar Indonesia dalam target net zero emission

Jakarta, Indonesia, 30 Desember 2021 /PRNewswire / – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan PT Pertamina (Persero), meyakini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia di bidang energi akan menjadi pilar dalam pencapaian pemerintah. Indonesia Target bersih nol emisi pada tahun 2060.

Dengan menerapkan ESG dalam semua kegiatannya, Pertamina berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pemerintah dan pengembangan ekosistem baru dan terbarukan di Indonesia.

“Sebagai perusahaan energi, Pertamina memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjadi pilar pencapaian net-zero emisi,” ujarnya dalam Webinar Pertamina Energy 2021. Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Menurut Sri Muliani, target net-zero emission menggunakan prinsip yang terjangkau dan wajar. Ini berarti bahwa emisi karbon lebih bertanggung jawab daripada yang lain. Sektor energi telah berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dan menempati urutan kedua setelah kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (FoLU).

Menurut Menteri Keuangan, sektor FOLU diharapkan dapat mengurangi emisi CO2e sebesar 700 juta ton. Rp 90 Diharapkan untuk memenuhi target pengurangan emisi triliunan sebesar 41% pada tahun 2060. Sementara itu, sektor energi penyumbang telah menetapkan target pengurangan 450 juta ton CO2e. Rp3.500 triliun. “Sangat berbeda. Energi adalah sektor yang mahal. Namun, penting bagi masyarakat dan penting untuk mengurangi CO2 setelah FLU,” kata Mulyani.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Cyriel mengatakan hal tersebut. Indonesia Itu telah memutuskan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton CO2e dari sektor energi dan 466 juta ton CO2e dengan bantuan internasional. Menurut Presiden Joko Widodo Arah polisi 26 Di dalam Glasgow, Skotlandia, Indonesia NZE dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu dari dua inisiatif, baik PLDS skala kecil, PLTS terapung maupun PLTS skala besar.

READ  Gunung berapi Chemeru di Indonesia meletus, menewaskan 13 orang dan melukai lebih banyak lagi

“Atas nama Kementerian ESDM, kami mengapresiasi Bertamina yang menginisiasi penggunaan PLTS melalui proyek Green Energy Station di SPBU, pemasangan di gedung perkantoran dan fasilitas lainnya,” ujarnya.

Iman Rusman, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero), Badan Energi Nasional dan Indonesia Bertamina, perusahaan milik negara terbesar, memainkan peran kunci dalam mengurangi pergeseran energi dan emisi negara. Pertamina mendukung langkah pemerintah untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2060.

“Mendukung Indonesia Menyadari emisi net-zero, Fertamina bertujuan untuk mengurangi emisi karbonnya menjadi 81,4 juta ton CO2e pada tahun 2060, ”katanya.

Menurut dia, Pertamina telah menyiapkan energy shift dengan rencana jangka panjang perusahaan 2020-2024 (RJPP) dengan target penurunan emisi CO2 sebesar 29% pada 2030. Pada 2010, ini jauh lebih tinggi dari target nasional sebesar 26 persen.

Iman menambahkan, aspirasi Pertamina dalam menerapkan energi hijau dan berkelanjutan telah diterjemahkan ke dalam delapan pilar transformasi energi. Diantaranya adalah meningkatkan spesifikasi kilang Bertamina untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, lebih meningkatkan bioenergi berupa biomassa dan bioetanol, meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi dan menghasilkan hidrogen hijau.

Bertamina juga memainkan peran strategis dalam produksi dan pengembangan ekosistem baterai Indonesia. Bertamina memperkuat emisi terintegrasi dan membantu mengurangi emisi pelanggan kami di sektor transportasi, rumah dan industri. Di bidang pembangkit listrik, BUMN ini meningkatkan penggunaan energi segar, terbarukan dan rendah karbon, sehingga mengurangi jejak karbon kita, ujarnya.

“Kami sedang mengembangkan carbon capture, pemanfaatan dan penyimpanan (CCUS) menggunakan karbon untuk meningkatkan produksi di banyak ladang minyak dan gas, dan fokus pada penerapan energi hijau di perusahaan,” tutupnya.

READ  Nusa Tangara di Timur Jauh Indonesia Berjuang untuk Vaksin | berita infeksi virus corona

Sumber Bertamina