Mei 19, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Presiden Italia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina tidak dapat diselesaikan dengan memberikan imbalan atas agresi Moskow

Presiden Italia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina tidak dapat diselesaikan dengan memberikan imbalan atas agresi Moskow

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (AP) — Presiden Italia mengatakan demikian kepada Majelis Umum PBB pada hari Selasa Invasi Rusia ke Ukraina Masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan memberikan imbalan atas agresinya, dan perdamaian hanya dapat terwujud jika kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina dipulihkan.

Sergio Mattarella kata Italia, yang kini memimpin Pertemuan Kelompok TujuhBanyak mitra internasional yang membela Ukraina untuk mendukung prinsip solidaritas dengan negara-negara yang diserang oleh tindakan yang melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.

Dia mengatakan: “Tidak ada negara, tidak peduli seberapa kuat atau dilengkapi dengan persenjataan nuklir yang berbahaya, dapat berpikir untuk melanggar prinsip-prinsip, termasuk kedaulatan, integritas teritorial, dan kemerdekaan negara lain, tanpa menghadapi sanksi.”

Mattarella mengatakan bahwa berakhirnya dua perang dunia dan runtuhnya Uni Soviet membawa harapan baru bagi Eropa, dan bahwa “Rusia memikul tanggung jawab sejarah yang besar untuk membawa kembali perang ke jantung benua Eropa.”

Presiden Italia menekankan bahwa invasi Rusia ke Ukraina bukan sekadar konflik regional karena Moskow ingin menggunakan pengaruh globalnya. Rusia adalah anggota tetap dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB, yang bertanggung jawab untuk menjamin perdamaian dan keamanan internasional.

Ia menambahkan, perang di Ukraina, yang pernah menjadi salah satu lumbung pangan utama dunia, telah menyebabkan kelangkaan pangan dan energi, terutama di beberapa wilayah Afrika.

Mattarella menambahkan bahwa kemajuan perdamaian yang mendorong alokasi sumber daya untuk pembangunan dibandingkan senjata setelah berakhirnya Perang Dingin telah terbuang sia-sia ketika Rusia memutar balik waktu dan memulai perlombaan senjata baru.

Saat perang di Ukraina memasuki tahun ketiganya, ia mengatakan Italia, mitra internasionalnya, dan masyarakat di mana pun berkomitmen untuk mencapai perdamaian yang damai dan bertahan lama. Resolusi konflik.

READ  Prancis bersiap menghadapi protes saat Macron dan Le Pen bersiap untuk putaran kedua | Pemilihan Presiden Prancis 2022

“Tidak ada solusi, apalagi solusi yang memberikan penghargaan kepada penyerang dan mempermalukan pihak yang diserang, sehingga menjadi preseden berbahaya bagi semua orang,” kata Mattarella.

Dia menambahkan: “Jika perdamaian ingin adil dan bertahan lama, maka perdamaian harus didasarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam PBB yang mulia dan tidak dapat dicabut.”