Mei 19, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Suhu bulan April di Indonesia adalah yang terpanas dalam lebih dari empat dekade

Suhu bulan April di Indonesia adalah yang terpanas dalam lebih dari empat dekade

JAKARTA: Indonesia mengalami bulan April terpanas dalam lebih dari empat dekade, kata dua pejabat senior badan cuaca pada hari Rabu ketika wilayah tersebut mengalami kekeringan dan memecahkan rekor suhu global.

Panas ekstrem melanda Asia mulai dari India hingga Filipina dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan kematian akibat sengatan panas, penutupan sekolah, dan doa-doa yang putus asa agar hujan menjadi sejuk.

“Rata-rata suhu udara pada April 2024 lebih tinggi dibandingkan April pada 1981-2023,” kata Ahmad Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), kepada AFP.

Arthasena Sopaheluvagan, Deputi Klimatologi BMKG, juga membenarkan temuan lembaga tersebut kepada AFP.

Indonesia mencatat suhu udara rata-rata sebesar 27,74 derajat Celcius (81,93 Fahrenheit) pada bulan April, tertinggi sejak tahun 1981 dan mengalahkan suhu rata-rata tertinggi terakhir pada bulan April yang tercatat pada tahun 2016 sebesar 0,1 derajat, menurut data BMKG.

Dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan ini sebesar 26,85 derajat Celcius dari tahun 1991 hingga 2020, suhu ini meningkat hampir satu derajat Celcius pada bulan April tahun ini, kata badan tersebut.

Tahun ini suhunya 0,89 derajat di atas rata-rata (untuk periode tersebut), kata Radjab.

“Kalau penyebabnya, banyak faktornya, tidak hanya faktor iklim, tapi faktor lingkungan juga pasti berpengaruh.”

– Pecahkan rekor –

Penelitian ilmiah yang ekstensif telah menemukan bahwa perubahan iklim membuat gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.

Menurut pengawas iklim Uni Eropa, setiap bulan sejak Juni tahun lalu mencatat periode terpanas secara global.

Penduduk di Asia Selatan dan Tenggara, dari Myanmar hingga Filipina, terkena dampak suhu yang mencapai rekor tertinggi bulan lalu.

Lebih dari 100 rekor suhu tertinggi terjadi di Vietnam pada bulan April, sementara Bangladesh dan Myanmar juga memecahkan rekor suhu tertinggi pada bulan tersebut.

Namun Wakil Ketua BMKG Kuswando, yang hanya bisa disebutkan satu namanya, mengatakan kepada media lokal bulan lalu bahwa Indonesia belum mengalami gelombang panas yang sama dan suhu berada pada tingkat normal.

Menurut laporan BMKG pada hari Senin, badan tersebut mengatakan bahwa suhu tinggi di Indonesia tidak disebabkan oleh gelombang panas regional yang lebih luas, melainkan karena peralihan ke musim kemarau yang menyebabkan lebih sedikit curah hujan dan suhu udara yang lebih tinggi.

Sistem alami El Niño, yang menghangatkan Samudra Pasifik dan menyebabkan kenaikan suhu global, mencapai puncaknya pada awal tahun ini.

Namun rata-rata suhu permukaan laut global memecahkan rekor pada bulan April selama 13 bulan berturut-turut.

Naiknya permukaan air laut mengancam kepulauan Indonesia yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau yang mungkin akan terendam air dalam waktu dekat.

Pemerintah negara ini memindahkan ibu kota dari Jakarta ke bagian timur pulau Kalimantan, mengutip prediksi para pemerhati lingkungan bahwa sebagian besar kota ini akan tenggelam pada tahun 2050.