Mei 3, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Denmark menutup selat pelayaran karena kegagalan rudal

Denmark menutup selat pelayaran karena kegagalan rudal

Sumber gambar, Gambar Getty

Komentari foto tersebut,

Fregat Niels Juel (arsip foto)

Militer Denmark terpaksa menutup sementara jalur pelayaran utama dan wilayah udara di dekatnya setelah peluncur rudal di kapal tidak berfungsi.

Otoritas Maritim Nasional mengeluarkan peringatan bagi kapal-kapal untuk menghindari bagian Great Belt Fjord di lepas pantai Denmark pada Kamis sore karena risiko “pecahan rudal”.

Latihan angkatan laut dimulai di wilayah tersebut bulan lalu dan dijadwalkan berakhir pada hari Jumat.

Jalur pelayaran dibuka kembali pada Kamis malam setelah sekitar enam jam.

Tentara menambahkan: “Sampai peluncur rudal dinetralkan, ada risiko rudal akan diluncurkan dan terbang beberapa kilometer jauhnya.”

Rudal tersebut diluncurkan dari fregat Niels Juel, yang telah menjadi bagian dari Standing Naval Force NATO sejak tahun 2023.

Peringatan tersebut mencakup wilayah barat daya kota Korsor, sekitar 4 kilometer (2,5 mil) selatan Jembatan Great Belt yang melintasi selat tersebut.

Operator jembatan mengatakan jembatan itu tetap terbuka untuk lalu lintas.

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa rudal tersebut mengandung 150 kilogram bahan peledak, dan menambahkan bahwa rudal tersebut tidak bersenjata dan tidak akan meledak jika jatuh ke laut.

Kementerian kemudian mengatakan dalam pernyataannya bahwa para spesialis “melakukan sejumlah tes berbeda, setelah itu menjadi jelas bahwa rudal tersebut tidak dipersenjatai dan tidak ada lagi bahaya bahwa rudal tersebut dapat diluncurkan.”

Kecelakaan yang terjadi di Great Belt Fjord itu terjadi di akhir minggu yang sulit bagi Angkatan Laut Denmark.

Pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Denmark, Jenderal Fleming Lintver, dipecat karena kegagalannya melaporkan kerusakan sistem persenjataan di fregat Denmark, Ever Huitveldt, di Laut Merah.

Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengatakan dia telah kehilangan kepercayaan pada Lintver, yang tidak memberi tahu Kementerian Pertahanan bahwa radar dan sistem rudal fregat tersebut tidak berfungsi ketika diserang oleh pesawat tak berawak yang dikendalikan oleh militan Houthi.

Kapal Ever Heitfeldt membantu melindungi lalu lintas maritim komersial dari serangan Houthi, ketika kapal tersebut meluncurkan kampanye dukungan untuk Palestina setelah serangan Israel di Gaza.

Baik awak kapal maupun kapal tidak terluka selama penempatan.

READ  Perang Gaza: Kapal pertolongan pertama berangkat dari Siprus