Mei 2, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia mengincar investasi teknologi hemat karbon

Indonesia mengincar investasi teknologi hemat karbon

Jakarta: Indonesia mengundang dunia usaha untuk berinvestasi dalam teknologi penyimpanan karbon sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi di kawasan Asia Tenggara, kata Menteri Kelautan dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Bandjaitan pada hari Senin.

Menteri mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk menyimpan emisi karbon secara permanen hingga 400 gigaton melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).

“Energi ini telah menciptakan peluang bisnis dan investasi yang signifikan di sektor ini di Indonesia,” kata Pandejaitan dalam sambutan virtualnya pada International dan Indonesia CCS Forum di Jakarta.

“Kami juga menerapkan pajak karbon regional, yang memberikan insentif ekonomi untuk proyek-proyek terkait karbon. Fasilitas minyak dan gas kami yang ada di banyak wilayah, termasuk provinsi Aceh, wilayah Jawa Utara, Pulau Kalimantan, dan Papua, secara teknis layak untuk operasi CCS, ” dia menambahkan.

Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen pada tahun 2030, atau 43,2 persen dengan bantuan internasional.

Pada bulan Mei, negara ini mendirikan Pusat Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Indonesia, yang membantu mendorong agendanya untuk menjadi pusat regional bagi solusi CCS.

Pandejaitan mengatakan Asia Tenggara terus mencatat pertumbuhan industri yang signifikan sekaligus kebutuhan energi. Oleh karena itu, penanganan emisi telah menjadi prioritas regional.


READ  Indonesia: Pemantauan Dampak Bahaya Hidrometeorologi (Juli - September (Q3) 2022) - Indonesia