Mei 15, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Bank sentral Indonesia melihat inflasi yang lebih kuat pada tahun 2024 seiring dengan naiknya harga pangan dan energi

Bank sentral Indonesia melihat inflasi yang lebih kuat pada tahun 2024 seiring dengan naiknya harga pangan dan energi

JAKARTA: Bank sentral Indonesia memperkirakan inflasi akan meningkat menjadi 3,2 persen tahun depan karena kenaikan harga pangan dan energi global, kata gubernurnya pada hari Senin.

Perry Vargeo menyampaikan pengumuman tersebut pada sidang parlemen yang membahas rencana anggaran bank sentral untuk tahun 2024.

Perkiraan baru ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi inflasi Bank Indonesia (BI) sebelumnya sebesar 2,8 persen pada tahun depan. Angka tersebut mendekati batas atas kisaran target bank sentral pada tahun 2024 sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

BI memperkirakan inflasi tahun ini sebesar 2,84 persen, dengan kisaran target tahun 2023 sebesar 2 persen hingga 4 persen, kata Vargeo.

Bank sentral secara tidak terduga menaikkan suku bunga bulan lalu untuk melindungi nilai tukar rupee yang terdepresiasi, menjadikan total kenaikan suku bunga sejak Agustus 2022 menjadi 250 basis poin.

Tanpa menyebutkan kemungkinan pengetatan lebih lanjut, Vargio mengatakan kepada anggota komite keuangan parlemen: “Kami akan memastikan bahwa kami mendukung (upaya) untuk mengelola inflasi melalui kebijakan moneter, kebijakan suku bunga dan nilai tukar rupee.”

Karena ketidakpastian di pasar keuangan global, nilai tukar rupee terhadap dolar AS akan rata-rata 15.510 per dolar pada tahun 2024, dibandingkan dengan rata-rata yang diperkirakan sebesar 15.280 pada tahun ini, kata Vargeo.

Harganya diperdagangkan pada Rs 15.695 pada pukul 08.00 GMT pada hari Senin.

Gubernur juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,00 persen pada tahun 2024, sejalan dengan perkiraannya untuk tahun 2023, didukung oleh belanja pada pemilihan umum tanggal 14 Februari dan rencana pembangunan ibu kota baru, Nusantara, di pulau Kalimantan.

Perekonomian Indonesia tumbuh pada laju terlemahnya dalam dua tahun terakhir yaitu sebesar 4,94 persen pada kuartal ketiga karena ekspor menyusut dan belanja rumah tangga melemah.

READ  Mengapa Inflasi Indonesia Mencapai Tujuh Tahun Tertinggi

Pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini tahun lalu mencapai titik terendah dalam sembilan tahun terakhir sebesar 5,3 persen.